TEMANGGUNG, suaramerdeka.com - Bencana kekeringan
akibat kemarau panjang menggunggah kesadaran siswa-siswi Madrasah Aliyah
Negeri (MAN) Temanggung. Mereka lantas memberikan bantuan droping air
bersih tiga tangki di wilayah kekeringan.
Kepala MAN Temanggung,
Drs Khoironi Hadi Med, mengatakan, pemberian bantuan air bersih
dilakukan di beberapa tempat. Antara lain Dusun Lotermas, Desa Tepusen,
Dusun Pringtali, Desa Kemiri, Kecamatan Kaloran. Kemudian Desa
Tlogopucang, Kecamatan Kandangan.
"Ini wujud kepedulian kita
terhadap sesama. Selain mencerdaskan siswa dengan pelajaran formal,
sebagai sekolah berbasis keagamaan kita juga berkewajiban menanamkan
akhlak agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa," katanya, Rabu
(2/10).
Sekretaris OSIS MAN Temanggung, Yuri Ridia (17), menuturkan, pemberian bantuan air bersih adalah bagian dari program OSIS.
Pengumpulan
dana untuk bantuan sebelumnya dilakukan melalui program Jumat Ikhlas,
yakni donasi dari siswa, guru, dan karyawan untuk bantuan sosial.
Sri
Dayati (41), warga RT 1 RW 5, Dusun Lotermas, Desa Tepusen, Kecamatan
Kaloran, mengaku diwilayahnya sudah mengalami kekeringan sejak tiga
bulan lalu.
Dia dan puluhan warga desa lainnya menyambut gembira
bantuan air bersih. Sesaat setelah mobil tangki air berhenti di depam
mushola, warga pun mengantre menggunakan ember dan jerigen.
"Kekeringan
sudah lumayan lama, kami kalau mencuci di sungai karena sumur sudah
kering dan untuk kebutuhan air bersih harus berjalan kaki mengambil air
sumber Tuk Kulon, sejauh satu kilometer," terangnya.
Kadus Dusun
Lotermas, Sumari (56), menjelaskan, di wilayahnya ada 113 kepala
keluarga (KK), dengan jumlah jiwa 423 jiwa. Diakuinya kekeringan sangat
menyusahkan warganya, sebab kehidupan jadi terganggu, termasuk
pertanian.
Untuk mengambil air juga sudah membuang waktu banyak yang semestinya bisa untuk bekerja.
(
Raditia Yoni Ariya / CN37 / SMNetwork )
Selengkapnya...